Lintasan historis bergerak dalam pikiran saat mengamati kontroversi covid 19 adalah buatan dan tidak terjadi secara alami. Secara pribadi, saya lebih percaya kalau covid 19 itu terjadi alami. Akan tetapi tulisan kecil ini berusaha melihat cara pendapat yang menilai kalau penyakit tersebut merupakan rekayasa senjata biologi. Setidaknya kecurigaan mereka karena adanya analisa dari Dany Shoham, seorang mantan perwira intelijen militer Israel yang mempelajari perang biologis China dan tuduhan China ke USA tentang covid 19.
Ada satu hal terkait dengan kronologis sejarah yang mungkin menjadikan sebagian orang percaya kalau covid 19 adalah rekayasa. Sejarah melaporkan pada 1720 terjadi sampar di Perancis, 1820 Colera mewabah di India lalu ke berbagai negeri, 1920 Flu Spanyol, meski perlu diingat flu ini dimulai pada 1918 dan berakhir sekitar juni 1920. Pertanyaannya apakah semua itu kebetulan di 3 abad sebelumnya…? Untuk membuktikan faktor kebetulan tersebut perlu diambil fakta pada beberapa abad sebelum abad 18.
Laporan sejarah menjelaskan pada 1120, 1220 saya tidak menemukan wabah dahsyat seperti di abad-abad di atas. Pada 1330-1350 M dikenal dengan black death dan ini bukan pada 1320. Peristiwa ini juga tak luput dalam goresan sang Sosiolog Muslim Ibn Khaldun (w. 808 H/1406 M) yang konon keluarganya pun menjadi korban. Pada 1420 M, saya tidak memperoleh laporan signifikan. Adapun tahun 1520 M terdapat laporan cacar di Mexico setelah Spanyol mendarat dari Cuba, dan pada 1620 M tidak ada peristiwa wabah kecuali laporan sejarah tentang dipenjaranya ibu dari astronom terkenal Johannes Kepler karena dituduh sebagai penyihir.
Jejak sejarah di atas praktis hanya abad 18 (1720) sampai abad 21 (2020) wabah penyakit sangat kronologis. Jika kebetulan, mengapa di tahun yang sama ? biasanya sejarah berulang tidak di tahun yang sama namun inti peristiwa dan latar belakang, motivasi yang sama seperti peristiwa Karbala 61 H, Shiffin 37 H adalah pengulangan dari Badar 2 H menurut sebagian ahli. Ini tentu bagi mereka yang menganut bahwa sejarah itu akan berulang.
Terkait dengan 4 Abad adanya wabah pada tahun 20 an, ini yang patut dicermati. Misalnya masa renainsance disepakati bermula pada abad 14 dimulai di Itali (Burke P, 1998). Dan mencapai puncaknya di abad 16-17 M dimana banyak muncul ilmuwan dan penemuan maupun penjelajah dunia. Bagi yang percaya covid 19 akan mengaitkan kejadian kronologis selama 4 abad krn adanya ilmu yang telah maju sehingga bisa direkayasa.
Namun bagi saya pribadi ada yang perlu ditelusuri, apakah itu bukan siklus normal alam? Kalau demikian mengapa selama empat abad tersebut terjadi pada tahun yang sama atau mirip/sangat dekat…? Di sini kita kembali akan mempertanyakan teori sejarah berulang, dapatkah ditambahkan pengulangan itu juga terjadi pada tahun yang sama…..?
goresan pagi…. 31/03/2020
Ja’far Assagaf