Penulis: Dr. Ja’far Assagaf, MA
Dosen UIN SUKA Yogyakarta | Sekretaris Umum Asosiasi Ilmu Hadis Indonesia | Wakil Katib Syuriah PCNU dan Wakil Ikatan Sarjana Rakyat Indonesia-Sukoharjo Jawa Tengah | email: jafar.assagaf@uin-suka.ac.id
Pada 17 Desember aneka peristiwa terjadi di belahan dunia, dari wafatnya Jalaluddin al-Rumi di tahun 1273 M (672 H, al-Zirakliy) sampai wafatnya HOS Cokrominoto pada 1934 M.
Salah satu peristiwa yang tak mungin dilupakan dunia adalah tentara Nazi melancarkan serangan ke wilayah Sevastopol salah satu kota di Ukraina yang terletak di semenanjung Krimea yang saat itu dikuasai oleh Uni Soviet seperti dilansir oke zone 17-12-2019. Uniknya kondisi Ukraina, khususnya Krimea kembali bergejolak dan dikuasai oleh Rusia (Soviet dahulu) pada tahun 2014 (kompas.com 11-06-2021). Bahkan sejak bulan Nopember 2021 sampai sekarang ketegangan terjadi di perbatasan tersebut antara Ukraina dengan Rusia yang dikhawatirkan akan segera pecah disebabkan penumpukan pasukan di kedua kubu perbatasan (kompas.com 7-12-2021).
Peristiwa kematian, pergantian pemimpin, perang, pandemi, bencana alam bahkan peristiwa apapun di dunia ini seolah terjadi pengulangan beberapa kali. Sebagian sejaharwan menilai bahwa dalam sejarah benar-benar terjadi pengulangan. Al-Sakhawiy (w. 902 H/1497 M) pakar hadis dan sejarah Islam bermazhab Syafi’iy, menyatakan kalau pengulangan tersebut sebenarnya terjadi secara abadi baik yang semisal (أمثالها) maupun yang serupa (أشباهها) dengan peristiwa sebelumnya. Aneka peristiwa akan membawa manfaat berlimpah dan banyak faedahnya, sebab mereka yang mengetahuinya seolah ia hidup sepanjang zaman dan melakukan eksperimen terhadap berbagai urusan/peristiwa dengan mudah, dan orang itu akan cerdas akalnya, teruji dan tidak tertipu (1986).
Entah ungkapan al-Sakhawiy tersebut berdasar data empiris yang terinci atau melihat fenomena secara garis besar, tapi yang pasti pengulangan yang disebut dengan semisal dan serupa nampak benar-benar terjadi. Bila dipetakan peristiwa yang berkategori semisal (أمثالها) dapat terjadi tapi dalam skala yang kecil. Misalnya pandemi sampar di Perancis 1720 M, kolera di India pada 1820, dan tahun 1920 yang dimulai pada 1918 terjadi flu Spanyol. Ketiga pandemi tersebut terjadi di angka 20 tahun yang sama namun berbeda dalam abad. Bila dinyatakan kalau semua pandemi tersebut adalah rekayasa, maka bagaimana dengan kesamaan karir kongres kedua presiden USA yaitu Abraham Lincoln (w. 1865 M) dan JF Kennedy (w. 1963 M) ? Abraham memulai di tahun 1846 M sementara JF Kennedy memulai karir di kongres pada tahun 1946 M, demikian pula hari di mana kedua presiden tersebut dibunuh adalah sama yaitu Jum’at dan beberapa kesamaan keduanya.
Adapun pengulangan sejarah dalam kategori serupa (أشباهها) tentu ini lebih dominan dalam konteks kehidupan manusia dengan aneka peristiwa, termasuk dalam hal ini ketegangan antara Rusia dengan Ukraina yang berkepanjangan disebabkan konteks yang serupa. Meski demikian, kesamaan dalam nilai pengulangan sejarah yang semisal maupun yang serupa, keduanya dapat disebabkan dua hal mendasar yaitu: Pertama, watak manusia. watak termasuk dalam konteks ini adalah ambisi; positif apalagi negatif. Watak manusia pada dasarnya hampir bermiripan sebab diciptakan sama oleh Allah swt yaitu memiliki potensi kejahatan dan potensi kebaikan (renungkan QS: al-Syams;8). Dalam watak inilah muncul aneka cita-cita, keinginan, ambisi yang menjadikan dunia berubah oleh tokoh-tokoh tertentu yang sesungguhnya memiliki watak yang semisal dan serupa. Kedua, siklus alam. Keadaan ini dapat terjadi secara alami maupun disebabkan oleh perbuatan manusia sehingga terjadi perubahan baik maupun buruk (renungkan misalnya QS: al-Rum; 41; al-Rahman; 33)
Proses pergantian peradaban juga nampak terjadi melalui beberapa pengulangan sejarah. Bila dicermati penggalan kata نداولها dalam QS: ali- Imran;140 dengan fi‘il Mudhari‘ (present continuous tense) menunjukkan inovasi dan kontinuitas akan terus terjadi di antara umat manusia (al-Alusiy w. 1270 H) dan dalam perubahan itu terdapat konteks semisal dan serupa dalam motivasi, proses memperoleh kejayaan dan menciptakan peradaban maupun kesamaan kemajuan peradaban dikuasai oleh bangsa-bangsa secara bergantian. Dalam hal ini, apapun pengulangan sejarah dan perubahan yang berdasar kesamaan dan kemiripan tentu hanya terdapat dua kategori, yaitu zaman yang berulang dengan baik dan zaman yang berulang dengan buruk seperti diilustrasikan oleh al-Syafi’iy ra (w. 204 H) dengan permisalan bahwa lautan di atasnya diperoleh mayit ikan namun di dasarnya terdapat mutiara berharga (1988). Ungkapan tersebut menunjukkan terdapat dua kondisi berbeda naumn berulang keduanya di tempat dan juga di masa yang sama.
Wa Allâhu a‘lam bi al-shawâb …