Penulis: Fatum Abubakar | Koordinator Pendidikan KOMDA Alkhairaat Ternate
Air mata bahagia tidak bisa disembunyikan dari tatapan para wali santri yang hadir. Moment yang tidak terlupakan oleh santri Alkhairaat Salafiyah Sasa saat menunggu hasil laporan pendidikan mereka. Sesuai dengan undangan yang diberikan tepat 08.30 WIT (Ahad, 26/12/2021) saya sudah sampai di ponpes dengan hati juga berdebar. Terdengar alunan suara serak dari para santri melantunkan pujian-pujian kepada junjungan Nabi Muhammada SAW. Mereka sudah berkumpul di Aula Pondok dengan atribut khas Timur Tengah, jubah putih, iqal di kepalanya dengan gendang rebana yang menabur.
Sesaat sebelum acara dimulai pembacaan mauludan terus dibacakan oleh mereka yang akan menerima hasil belajar selama 1 semester (kurang lebih 5 bulan) dari Agustus-Desember 2021. Mengharu biru suasana penerimaan laporan pendidikan santri perdana ini. Sejak pertama dibuka, akhir Juli 2021, sudah terlihat hasil yang menakjubkan dan membanggakan kita semua.
Acara ini dihadiri pimpinan pondok, pengurus harian, seluruh santri, orang tua santri, para asatidz serta saya sendiri selaku perwakilan Komda Alkhairaat Kota Ternate. Di awali dengan penampilan dari 3 santri menghafalkan masing-masing 10 hadis beserta arti, matan dan perawinya. Masing-masing bernama M. Albaqir Assegaf, M. Bintang Aditya, dan Imanuddin Daeng Barang. Penampilan selanjutnya ceramah tiga bahasa, bahasa Arab oleh santri Husain bin Abdullah Alhadar, bahasa Inggris oleh santri Faiz Husen Albaar, dan bahasa Indonesia oleh santri asal Halmahera Utara (Tobelo), Khairul bin Ikhwan Buaja, dari seorang ayah sekretaris Komda di sana.
Pimpinan Ponpes Salafiyah Alkhairaat Sasa al-Habib Abdurrahman bin Kamil Assagaf, S.Pd.I, M.Pd.I menyampaikan bahwa beberapa program yang diharapkan sudah berjalan dengan baik, target kedepanya para santri kelas I mampu menghafal 50-100 hadis lengkap sanad dan matan. Adapaun target berikutnya adalah para santri diharapkan mampu berbahasa Arab dan Inggris disegala aktivitas dilingkungan pesantren, yang lebih penting lagi santri Alkhairaat Sasa menjadi alim ulama yang tersebar di wilayah Moluku Kieraha.
Beliau juga berpesan semua itu perlu keikhlasan dan doa dari orang tua para santri sendiri “tolong orang tua bangun tengah malam khusus mendoakan mereka” tentunya tetap didampingi para asatidz yang akan mendisiplinkan belajar dengan segenap hati, dan ingat sosok yang menjadi panutan abna Alkairaat dimanapun berada, sosok al-Habib Idrus bin Salim al-Jufri r.a. dalam syairnya “bergiatlah kalian menuntut ilmu hai putra-putri Alkhairaat, karena orang-orang berilmu menempati derajat yang tinggi”
Sebelum sambutan pimpinan pondok, terlebih dahulu Pengasuh harian menjelaskan bahwa hasil laporan pendidikan yang akan diterima oleh santri adalah hasil yang mereka sendiri sudah upayakan semampu mereka, terlepas jika ada santri yang lebih unggul dari santri lain, itu sebagai motivasi agar lebih giat lagi belajar di satu sisi. Di sisi yang lain, Saya selaku perwakilan Komda Alkhairaat Ternate hanya menitipkan pesan bahwa setiap anak punya bakat dan minat masing-masing, orang tua hanya mendoakan dan memberikan jalan atau media agar bisa meraih cita-cita mereka kelak, jangan membanding-banding kemampuan anak karena setiap anak berbeda dan unik. Dan pesan kepada kita semua bahwa membangun ponpes Salafiyah Sasa tidak bisa parsial, hanya Komda, atau hanya guru-guru dan orang tua saja, atau bahkan pengelola pondok saja, namun dibutuhkan kerjasama yang baik antara semuanya.
Selaku Wali Kelas 1 pondok Sasa ustad Abede begitu sapaan akrab Abdurrahman Taba di kalangan para wali santri, juga menyampaikan bahwa di Pondok tidak mengenal patah semangat, tetapi yang ada adalah nilai kejujuran. Nilai yang tertulis di raport adalah nilai murni, bukan nilai rekayasa ustadz ataupun panitia ujian dan bahkan selaku wali kelas ia menambahkan itulah nilai hasil usaha para santri dalam mengikuti proses pendidikan dan pengajaran. Yang harus dilakukan para santri adalah bersyukur dan jika merasa masih kurang maka diperbaiki.
Sebelum ditutup acara penerimaan laporan pendidikan, para santri menampilkan kembali kebolehannya dalam menyanyikan syair-syair Guru Tua Alhabib Idrus bin Salim Aljufri, dari syair menuntut ilmu hingga mars Alkhairaat: hubbul wathan minal iman…. wa’tashimuu walaa tafarraguuu.
Terakhir, ucapan terima kasih kepada seluruh wali santri yang sudah menitipkan anak-anak kepada kami, segenap guru yang saya tidak bisa sebut satu persatu dan terkhusus ustad Ahmad bin Usman, ustad Abede dan Ustad Jamal yang telah menahkodai pesantren ini.
Wallahul Musta’an
Foto: Ut.Jml