Pengurus KOMDA Alkhairaat Ternate, Bidang Pendidikan | Dosen UNKHAIR Ternate
Tepatnya pada 2 Desember tahun 2012 silam, spirit dari pria yang memiliki hati dan jiwa besar, menjadi cerita yang melegenda sampai saat ini. Pria itu bernama Ivan Fernandez. Apa yang dia lakukan masih terngiang dan tidak pernah lekang oleh waktu. Kejadian itu terjadi Ketika pagelaran lari maraton yang diikuti oleh para pelari di berbagai bangsa, di antaranya diikuti oleh pria Abel Mutai pelari berkebangsaan Kenya, dan Ivan Fernandez berkebangsaan Spanyol.
Pada saat Mutai melesat lumayan jauh dari Fernandez. Sesaat sebelum melangkah ke garis finish, Mutai tiba-tiba berhenti dia mengira telah berhasil menyelesaikan perlombaan padahal garis finis masih berjarak kurang lebih 10 meter di depannya. Atlet Spanyol Ivan Fernandez yang berada tepat dibelakangnya menyadari apa yang sedang terjadi bahwa Mutai lagi kebingungan dalam melihat garis finis. Ivan lantas berteriak pada pelari Kenya tersebut supaya terus berlari, akan tetapi karena Mutai yang berkebangsaan Kenya tidak mengerti apa yang diucapkan Fernadez tersebut akhirnya dia cuma bingung. Pada saat itu, Ivan langsung menghampiri Mutai, kemudian apa yang terjadi? Ivan Fernandez malah mendorongnya sampai ke garis finis, membiarkan Mutai memenangkan kejuaran lari tersebut. Kemudian, serentak orang-orang yang melihat kejadian itu terpengarah, dibuat terkejut oleh sikap Ivan Fernadez yang menggiring dan membiarkan lawan tandingnya itu menang.
Seorang jurnalis bertanya kepada Ivan “mengapa anda melakukan itu?”
Ivan menjawab, “Impian saya adalah suatu hari nanti kita dapat hidup bersama dan memiliki moral yang baik di masyarakat”
Jurnalis bersikeras, “tapi mengapa anda membiarkan orang Kenya itu menang?”
Ivan menjawab, “saya tidak membiarkan dia menang, memang dia pasti menang.”
Jurnalis masih tak puas, dan bertanya lagi, “tapi anda yang bisa menang jika anda tidak membantunya.” Ivan Fernadez memandang dan menjawab, “tapi apa manfaatnya dari kemenangan saya, apa kehormatan dari medali itu? Apa yang akan Ibu saya pikirkan dan katakana tentang itu kepada saya.”
Sebuah pernyataan yang menusuk hati dari seorang yang berjiwa besar. Menutup kisah ini Banyak pesan moral yang terdapat dalam kisah tersebut. Salah satunya, kemenangan itu bukan hanya tentang medali. Lebih dari itu, kemenangan adalah tentang bagaimana seseorang yang bisa terbebas dari kemunafikan yang membelenggunya, sehingga dapat meraih hati dan jiwa yang besar.
Foto: galamedia