Amanah Kurban

Belasan sapi kurban terikat di sisi utara lapangan pondok pesantren Alkhairaat Kalumpang, Ternate. Pagi itu, ba’da shalat Idul Adha, 29 Juni 2023, empat pria berkalung name tag Panitia Kurban KOMDA Alkhairaat Ternate berusaha melepas ikatan dan menggiring sapi ke lokasi penyembelihan di sisi timur lapangan. 

Mereka terlihat berpengalaman, memahami betul teknik merobohkan sapi. Tak butuh waktu lama, sapi sudah dalam ikatan kuat siap disembelih. Umar Ramli Assagaf bergerak cepat meletakkan lembaran nama di atas badan sapi. Suara takbir mengiringi hembusan nafas terakhir sang hewan kurban. 

Penyembelihan selalu disertai lembaran nama penyumbang. Per ekor sapi biasanya terdiri dari tujuh orang penyumbang. Sang jagal saat membacakan niat dapat dengan mudah melafatkan semua nama penyumbang yang tercetak rapi di lembaran baliho kecil itu.

“Ada delapan belas sapi dan empat ekor kambing yang disembelih. Alhamdulillah kami bisa menyalurkan daging kurban kepada semua guru, tenaga kependidikan, petugas keamanan, kebersihan dan penjaga madrasah/sekolah, serta warga seputaran pondok pesantren” jelas ketua panitia, Umar Ramli Assagf.

Target panitia memang memprioritaskan pembagian daging kurban kepada mereka yang berkhidmah menjalankan misi Alkhairaat di bidang pendidikan, dakwah, dan sosial.

Per Juni 2023 Alkhairaat Kota Ternate mengelola satu panti asuhan, dua pendidikan pondok pesantren, empat Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA), empat Raudatul Athfal/PAUD, satu Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan lima SD, dua MTs dan SMP, satu MA dan SMA. Dari 22 satuan pendidikan itu, satu madrasah berlokasi di pulau Moti. Selebihnya berlokasi dalam pulau Ternate.

Tezar Amiral, bendahara panitia menambahkan, hewan kurban diperoleh dari para penyumbang individu dan kolektif. “Ada yang menyumbanghkan per ekor, ada juga yang per bagian. Santri-santri juga turut berpartisipasi, mereka memiliki tabungan kurban yang diorganisir di madrasah dan sekolah masing masing,” ungkap Tezar. 

Menjelang tengah hari, sembilan ekor sapi telah menjelma ke dalam ratusan kantong plastik yang siap dibagikan.  Kantong-kantong itu sebagiannya dipindahkan ke bak mobil pick up yang sudah terparkir sejak pagi. “Pengurus Alkhairaat Moti telah tiba di pelabuhan Bastiong. 70 kantong kami distribusikan untuk mereka,” ungkap Abdurahman Salim, sekretaris panitia.

Abdurrahman menjelaskan, 70 kantong itu kurang lebih setara dengan daging utuh seekor sapi. Per kantong berisikan 1 kg daging plus tulang.

Panitia telah mengatur pendistribusian ke Moti. Pernah, warga Alkhairaat di Tafamutu menerima seekor sapi hidup. Namun karena pertimbangan kemudahan dan biaya, disepakati penyembelihan dilakukan di Kalumpang, Ternate. Moti memang mendapat perhatian khusus dari panitia. Perjalanan laut menggunakan speed boat memakan waktu dua jam. Bila menggunakan kapal kayu bisa lebih dari dua jam, dan ferry sekitar tiga jam perjalanan.

Madrasah Diniyah Alkhairaat di Moti sudah ada sejak September 1967 dipimpin  oleh ustad Usman Pombili hingga tahun 1970, kemudian dilanjutkan oleh ustad Abbas Djanad sampai tahun 2014. Keduanya mendapat tugas langsung dari Guru Tua untuk mengajar di Tafamutu, Moti.

Ba’da dohor, loket pengambilan daging dibuka. Warga Alkhairaat dan masyarakat sekitar mulai berdatangan. Keramaian  tampak dalam suasana akrab, saling sapa. Sesekali terdengar percakapan bernada rindu mungkin karena lama tak jumpa. Sejumlah pengurus Wanita Islam Alkhairaat (WIA) Provinsi Maluku Utara turut hadir dan berfoto berlatar sapi kurban sumbangan mereka.

Ketua KOMDA Alkhairaat Ternate, Sayyid Ifdal Assagaf mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada penyumbang, “atas nama Alkhairaat Ternate saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua yang berpartisipasi, semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita” 

“Target kami melayani kebutuhan internal Alkhairaat. Alhamdulillah terpenuhi, bahkan kami bisa menyalurkan kelebihannya ke warga sekitar,” jelas dr. Mohammad Alhabsyi, Asisten bidang Sosial KOMDA Alkhairaat Ternate.

dr. Mohammad mengapresiasi kerja panitia yang disiplin dan terorganisir dengan baik. Mereka terspesialisasi menurut tugas masing-masing mulai dari persiapan, penyembelihan, pembagian dan pengemasan daging hingga pendistribusian, “panitia bekerja sepenuh hati, hebat! Alhamdulillah kita dapat menjalankan amanah ini dengan baik.”

Tentu, tak ada yang sempurna. Bagi panitia prinsipnya adalah berikhtiar menjaga amanah seperti ketika Imam Ali bin Abi Thalib as diperintahkan Rasulullah saw:  “Nabi saw memerintahku untuk mengurus ontanya, sedekah dengan daging dan kulitnya, dan melarang memberi upah jagal dari kurban. Upahnya kami berikan dari kami” (HR Muslim).

Penulis: Fathy Inat | Foto: Rafi/dok. KOMDA Alkhairaat Ternate


Leave a comment

Tentang Kami

alkhairaat-ternate.or.id adalah situs resmi milik Alkhiraat Cabang Kota Ternate, sebagai media silaturahmi dan dakwah dengan menyajikan informasi seputar pendidikan, dakwah dan sosial, serta mempromosikan tulisan-tulisan rahmatan lil-alamin yang berakar pada kearifan tradisi

Hubungi Kami

Alamat: Jl. Kakatua, No.155, Kelurahan Kalumpang, Ternate Tengah, Kota Ternate, Provinsi Maluku UtaraTelepon: (0921) 312 8950email: alkhairaat.ternate@gmail.com