Penulis: Dr. Ja’far Assagaf., MA email: jafar.assagaf@uin-suka.ac.id Agar semakin mudah dipahami oleh pembaca tentang kelemahan nalar, logika dan data yang Imad gunakan tentang syuhrah (popular) dan istifadhah (merata) terhadap nasab ba‘alwi, maka penulis akan menelusuri pernyataannya dengan membuat analogi terhadap hal-hal empiris yang ada dan berjalan di tengah-tengah Masyarakat. Imad…
Orkes Gambus Al-Fadjar Ternate (1956) Alwi Sagaf Alhadar | Ketua KPID Maluku Utara Benar kata pepatah Melayu, “patah tumbuh hilang berganti”. Artinya, sesuatu yang telah hilang, kelak akan ada gantinya. Entah itu kapan. Dalam bahasa populer sehari-hari sering disebut regenerasi. Begitu pula yang terjadi pada jagat seni musik…
Penulis: Dr. Ja’far Assagaf., MA email: jafar.assagaf@uin-suka.ac.id Keempat, Imad menulis “Begitu pula untuk nasab yang jauh, syuhroh wal istifadloh disyaratkan harus setiap generasi, atau yang dikenal ahli nasab dengan istilah syuhroh walistifadloh fi al-tarikh (kemashruhan sepanjang sejarah), ia tidak boleh bertentangan dengan kesaksian kitab-kitab dalam setiap generasi”. Ia juga menyatakan…
Penulis: Dr. Ja’far Assagaf., MA email: jafar.assagaf@uin-suka.ac.id Tulisan ini adalah lanjutan menulis secara santai saat tidak ada kesibukan yang padat (lha wong Imad selalu lari dari pokok yang ia permasalahkan yaitu kitab sezaman, padahal tidak ada ulama mensyaratkan itu) dari tulisan inkonsistensi keempat beberapa waktu yang lalu terhadap tiga tulisan…